Halo teman-teman!
Kembali lagi di cerita Hidup Orang Jepang part ke-2
Kalau kemarin, kita sudah membahas tentang adat istiadat Orang Jepang dari lahir hingga remaja, sekarang kita ingin membahas tentang 世人式 (sejinshiki) (upacara kedewasaan) dan 結婚式 (kekkonshiki) (pernikahan) di Jepang.
Apa ada yang pernah mendengar tentang 成人式 (seijinshiki)?
Di Jepang, orang yang telah mencapai usia 20 tahun dianggap sudah dewasa
Kalau di Indonesia, mungkin usia 17 atau 18 sudah dianggap dewasa
Di Indonesia, teman-teman admin yang perempuan biasanya merayakan pesta ulang tahun di umur 17, alias sweet seventeen
Kalau di Jepang ngga ada tuh yang namanya sweet seventeen, dll.
Adanya cuma seijinshiki ini aja.
Seijinshiki dirayakan untuk orang-orang yang telah mencapai usia 20 tahun, dan biasa dirayakan pada hari senin ke-2 di bulan Januari
Jadi, sejinshiki ini merupakan libur nasional
Dari tiap kota atau daerah tempat tinggal akan dikirimkan surat undangan mengikuti seijinshiki yang biasanya diselenggarakan di balai kota tersebut.
Akhir-akhir ini, bukan hanya Orang Jepang, namun orang-orang asing yang tinggal di Jepang juga turut diundang mengikuti seijinshiki
Admin pun juga mengalaminya tahun lalu, di Januari 2020
Kebanyakan perempuan Jepang akan memakai kimono, dan laki-laki akan memakai jas
Para orang asing biasanya memakai jas juga ke upacaranya
Upacaranya berbeda-beda di setiap kota, ada yang makan-makan, ada juga yang hanya mendengarkan pidato kepala kota, berfoto bersama, lalu pulang
Nah, admin punya kuis untuk kalian, silahkan tebak:
1. usia minimal memiliki SIM kendaraan bermotor, dan SIM mobil
2. usia minimal menikah untuk laki-laki dan perempuan
3. usia minimal minum alkohol dan merokok
4. usia minimal ikut memberikan suara dalam pemilu
Tulis di kolom komentar ya! Jawabannya akan diberikan di post berikutnya!
Sekarang, mari kita bahas 結婚式 (kekkonshiki)
Ketika ingin menikah, Orang yang tinggal di Jepang wajib menyerahkan 婚姻届け(kon-in todoke) alias surat tanda pernikahan ke kantor kota terdekat
Kalau di Indonesia, pernikahan biasanya diawali dengan upacara sesuai adat dan agama masing-masing kemudian diikuti dengan pesta
Di Jepang juga hampir sama
Diawali dengan upacara pernikahan yang biasanya mengikuti adat atau agama, kemudian diikuti dengan pesta yang disebut 披露宴 (hirouen)
Orang Jepang tidak terlalu mementingkan agama dalam hal pernikahan
Contohnya, banyak Orang Jepang yang bukan beragama Kristen atau Katolik, namun ingin menikah di Gereja karena terlihat indah seperti budaya barat
Hal ini diperbolehkan oleh pemerintah dan oleh Gereja
Yang ingin menikah di kuil pun juga sama, tidak harus beragama shinto atau buddha, dsb.
Nah, coba jawab kuis berikut ini:
1. Ketika menghadiri pesta pernikahan, ada uang sumbangan yang biasanya kita berikan ke pasangan tersebut
Kira-kira berapa besar yang kita berikan untuk teman atau saudara?
2. Bagaimana kondisi uang yang kita sumbangkan ke pasangan tersebut?
Apakah harus baru dan mulus? Atau uang yang sudah lama juga tidak apa-apa?
Tulis di kolom komentar ya! Jawabannya akan diberikan di post berikutnya!
Oh ya, selain uang kita juga bisa memberikan barang-barang yang berguna untuk rumah tangga mereka yang baru
Jangan lupa tekan Like dan Share post ini ke teman-teman kalian apabila kalian suka konten seperti ini ya!
Tetap terhubung dengan WA. SA. Bi. untuk tahu lebih dalam mengenai kehidupan di Jepang.
Kami juga memiliki info lowongan pekerjaan bagi kalian yang sedang mencari pekerjaan di Jepang
Untuk informasi lebih lanjut tentang belajar bahasa Jepang atau lowongan pekerjaan: https://www.iiwasabi.com/
Kembali lagi di cerita Hidup Orang Jepang part ke-2
Kalau kemarin, kita sudah membahas tentang adat istiadat Orang Jepang dari lahir hingga remaja, sekarang kita ingin membahas tentang 世人式 (sejinshiki) (upacara kedewasaan) dan 結婚式 (kekkonshiki) (pernikahan) di Jepang.
Apa ada yang pernah mendengar tentang 成人式 (seijinshiki)?
Di Jepang, orang yang telah mencapai usia 20 tahun dianggap sudah dewasa
Kalau di Indonesia, mungkin usia 17 atau 18 sudah dianggap dewasa
Di Indonesia, teman-teman admin yang perempuan biasanya merayakan pesta ulang tahun di umur 17, alias sweet seventeen
Kalau di Jepang ngga ada tuh yang namanya sweet seventeen, dll.
Adanya cuma seijinshiki ini aja.
Seijinshiki dirayakan untuk orang-orang yang telah mencapai usia 20 tahun, dan biasa dirayakan pada hari senin ke-2 di bulan Januari
Jadi, sejinshiki ini merupakan libur nasional
Dari tiap kota atau daerah tempat tinggal akan dikirimkan surat undangan mengikuti seijinshiki yang biasanya diselenggarakan di balai kota tersebut.
Akhir-akhir ini, bukan hanya Orang Jepang, namun orang-orang asing yang tinggal di Jepang juga turut diundang mengikuti seijinshiki
Admin pun juga mengalaminya tahun lalu, di Januari 2020
Kebanyakan perempuan Jepang akan memakai kimono, dan laki-laki akan memakai jas
Para orang asing biasanya memakai jas juga ke upacaranya
Upacaranya berbeda-beda di setiap kota, ada yang makan-makan, ada juga yang hanya mendengarkan pidato kepala kota, berfoto bersama, lalu pulang
Nah, admin punya kuis untuk kalian, silahkan tebak:
1. usia minimal memiliki SIM kendaraan bermotor, dan SIM mobil
2. usia minimal menikah untuk laki-laki dan perempuan
3. usia minimal minum alkohol dan merokok
4. usia minimal ikut memberikan suara dalam pemilu
Tulis di kolom komentar ya! Jawabannya akan diberikan di post berikutnya!
Sekarang, mari kita bahas 結婚式 (kekkonshiki)
Ketika ingin menikah, Orang yang tinggal di Jepang wajib menyerahkan 婚姻届け(kon-in todoke) alias surat tanda pernikahan ke kantor kota terdekat
Kalau di Indonesia, pernikahan biasanya diawali dengan upacara sesuai adat dan agama masing-masing kemudian diikuti dengan pesta
Di Jepang juga hampir sama
Diawali dengan upacara pernikahan yang biasanya mengikuti adat atau agama, kemudian diikuti dengan pesta yang disebut 披露宴 (hirouen)
Orang Jepang tidak terlalu mementingkan agama dalam hal pernikahan
Contohnya, banyak Orang Jepang yang bukan beragama Kristen atau Katolik, namun ingin menikah di Gereja karena terlihat indah seperti budaya barat
Hal ini diperbolehkan oleh pemerintah dan oleh Gereja
Yang ingin menikah di kuil pun juga sama, tidak harus beragama shinto atau buddha, dsb.
Nah, coba jawab kuis berikut ini:
1. Ketika menghadiri pesta pernikahan, ada uang sumbangan yang biasanya kita berikan ke pasangan tersebut
Kira-kira berapa besar yang kita berikan untuk teman atau saudara?
2. Bagaimana kondisi uang yang kita sumbangkan ke pasangan tersebut?
Apakah harus baru dan mulus? Atau uang yang sudah lama juga tidak apa-apa?
Tulis di kolom komentar ya! Jawabannya akan diberikan di post berikutnya!
Oh ya, selain uang kita juga bisa memberikan barang-barang yang berguna untuk rumah tangga mereka yang baru
Jangan lupa tekan Like dan Share post ini ke teman-teman kalian apabila kalian suka konten seperti ini ya!
Tetap terhubung dengan WA. SA. Bi. untuk tahu lebih dalam mengenai kehidupan di Jepang.
Kami juga memiliki info lowongan pekerjaan bagi kalian yang sedang mencari pekerjaan di Jepang
Untuk informasi lebih lanjut tentang belajar bahasa Jepang atau lowongan pekerjaan: https://www.iiwasabi.com/